Buat kamu yang lagi semangat cari kerja, apalagi di perusahaan besar kayak Telkom Indonesia, pasti senang banget dong kalau dapat panggilan interview. Tapi hati-hati ya! Sekarang makin banyak modus penipuan yang berkedok “undangan interview” mengatasnamakan Telkom. Sekilas terlihat resmi, tapi sebenarnya jebakan.
Supaya kamu nggak jadi korban, yuk simak ciri-ciri surat panggilan interview Telkom palsu yang sering beredar dan bikin banyak orang tertipu.
1. Ada Permintaan Transfer Uang atau Talangan Biaya
Penipuan ini sering menyamar sebagai “admin reservasi” dan menyuruh peserta untuk mentransfer sejumlah uang dulu untuk tiket, hotel, atau akomodasi. Katanya sih, nanti akan diganti saat sampai lokasi tes. Padahal ini modus penipuan yang paling umum.
Ingat: Rekrutmen resmi Telkom tidak pernah meminta uang dalam bentuk apa pun.
2. Kontak Melalui WhatsApp Pribadi, Bukan Email Resmi
Jika kamu diminta untuk konfirmasi atau kirim data lewat nomor WhatsApp pribadi seperti +62 821 xxx xxx
, ini patut dicurigai. Telkom Indonesia selalu menggunakan email domain resmi seperti @telkom.co.id
dan sistem rekrutmen online di rekrutmen.telkom.co.id.
3. Format Surat Berantakan dan Banyak Salah Ketik
Surat palsu biasanya punya:
- Ejaan yang salah seperti “Chek In” (harusnya “Check-in”)
- Bahasa yang tidak profesional
- Penempatan tanda baca asal-asalan
- Kalimat panjang dan berbelit
Surat resmi Telkom pasti disusun rapi dan profesional oleh tim HRD.
4. Mencantumkan Nama Penanggung Jawab Fiktif
Biasanya dicantumkan nama panjang dan mencurigakan seperti:
Drs. H. R***i P***a P**asa R*d**n, M.M.
Nama ini sulit dilacak, tidak muncul di situs resmi Telkom, LinkedIn, atau database karyawan. Ini trik supaya korban merasa surat tersebut “berwibawa” padahal hanya rekaan.
5. Tidak Ada Email, Tanda Tangan, atau Cap Perusahaan
Surat asli dari Telkom selalu:
- Menggunakan email resmi
- Ada tanda tangan pejabat berwenang
- Ada logo dan kop surat yang valid
Kalau hanya pakai format Word yang disimpan jadi PDF dan tanpa validasi resmi, kamu patut waspada.
6. Alamat Kantor Resmi Dicatut Tapi Tidak Relevan
Seringkali mereka menggunakan alamat asli kantor Telkom di berbagai kota untuk terlihat meyakinkan. Tapi jangan terkecoh! Alamat bisa dicantumkan siapa saja.
7. Kalimat Mengancam Bila Tidak Hadir
Contohnya:
“Jika tidak hadir, maka dinyatakan gugur secara otomatis.”
Teknik ini dipakai untuk membuat kamu panik dan langsung mengikuti perintah, termasuk mentransfer uang.
8. Dijanjikan Biaya Akan Diganti Saat Tiba
Modus ini sangat umum:
“Peserta harus talangi dulu biaya tiket dan akan diganti saat check-in.”
Faktanya, kamu tidak akan dapat penggantian apa-apa karena setelah transfer, kontakmu akan diblokir.
Baca juga: Call Center Telkom 24 Jam: Solusi Cepat Mengatasi Kendala Layanan Anda
Cara Menghindarinya:
- Cek situs resmi rekrutmen Telkom: Pastikan kamu hanya mengikuti proses rekrutmen melalui portal resmi rekrutmen.telkom.co.id. Di sana kamu bisa verifikasi lowongan yang sedang dibuka, jadwal tes, dan pengumuman resmi.
- Jangan pernah transfer uang untuk alasan apa pun: Proses rekrutmen yang sah tidak akan pernah meminta peserta membayar tiket, hotel, atau biaya registrasi. Jika ada permintaan transfer, bisa dipastikan itu penipuan.
- Verifikasi identitas HRD atau perekrut: Cek nama perekrut atau penanggung jawab yang disebutkan di surat panggilan melalui LinkedIn resmi Telkom Indonesia atau cari informasi kontak melalui website perusahaan.
- Hubungi layanan pelanggan Telkom: Jika ragu, kamu bisa langsung tanya ke customer service Telkom melalui nomor resmi 147 atau kanal media sosial resmi Telkom.
- Laporkan ke pihak berwenang: Jika kamu menemukan surat mencurigakan atau hampir tertipu, segera laporkan ke Komdigi lewat aduannomor.id, atau buat laporan ke kepolisian terdekat agar pelaku bisa ditindak.
Penutup
Jangan sampai semangatmu untuk kerja di Telkom justru jadi celah bagi penipu. Kenali ciri-cirinya, edukasi teman-temanmu, dan jangan ragu untuk tanya jika ragu.
Yuk jadi pencari kerja yang cerdas dan waspada!
Leave a Comment