Google kembali menghapus salah satu fitur inovatifnya dari Play Store. Kali ini giliran Instant Apps, sebuah teknologi yang memungkinkan pengguna Android untuk menjalankan aplikasi tanpa perlu mengunduh dan menginstalnya terlebih dahulu. Fitur ini akan resmi dihentikan pada Desember 2025.
Dilansir dari Talk Android, keputusan Google ini diumumkan secara diam-diam lewat catatan rilis Android Studio versi terbaru. Padahal, saat diluncurkan di ajang Google I/O 2016, fitur ini digadang-gadang akan merevolusi cara pengguna mengakses aplikasi di perangkat Android.
Fitur Instant Apps memungkinkan pengguna membuka versi ringan dari sebuah aplikasi hanya dengan mengklik tautan tertentu, tanpa perlu instalasi. Ini dirancang untuk menghemat ruang penyimpanan dan kuota data, apalagi pada masa ketika banyak ponsel hanya memiliki kapasitas penyimpanan 32GB dan jaringan internet belum secepat sekarang.
Namun, meski terkesan futuristik, fitur ini ternyata gagal menarik minat luas. Beberapa faktor penyebabnya antara lain:
- Pengembang aplikasi enggan melakukan modularisasi kode yang kompleks
- Kesadaran pengguna yang rendah terhadap keberadaan fitur ini
- Meningkatnya kapasitas penyimpanan dan kecepatan internet yang membuat aplikasi besar lebih mudah diakses
- Pengalaman web mobile yang semakin baik, sehingga kebutuhan akan aplikasi instan menurun
“Instant Apps memang ditujukan untuk mengatasi keterbatasan hardware dan jaringan yang ada di masa lalu, tapi sekarang masalah itu sudah banyak teratasi,” tulis Talk Android dalam laporannya.
Baca juga: Fitur HD+ di Google Messages: Kirim Foto Kualitas Tinggi Tanpa Ribet
Meskipun begitu, konsep di balik Instant Apps tetap menjadi bagian penting dari evolusi pengalaman pengguna. Google kini mengarahkan fokusnya ke teknologi lain seperti Progressive Web Apps (PWA) yang memberikan pengalaman mirip aplikasi langsung melalui browser tanpa instalasi.
Bagi pengembang yang sempat mengintegrasikan Instant Apps, Google menyediakan jalur migrasi menuju teknologi alternatif. Dengan waktu hingga akhir 2025, mereka diberikan kesempatan untuk menyesuaikan strategi distribusi aplikasinya.
Kematian Instant Apps menjadi pelajaran menarik bahwa tidak semua inovasi, sebaik apa pun idenya, pasti akan diterima pasar. Pada akhirnya, kepraktisan, kemudahan adopsi oleh pengembang, dan relevansi teknologi menjadi kunci utama kesuksesan sebuah fitur digital di ekosistem Android.
Leave a Comment