Signal vs WhatsApp: Mana Aplikasi Chat yang Lebih Aman dan Layak Digunakan di 2025?

Slamet

No comments
Signal vs WhatsApp

Di tengah meningkatnya kesadaran soal privasi digital, dua aplikasi pesan instan, Signal dan WhatsApp, terus menjadi bahan perbandingan. Meskipun WhatsApp mendominasi jumlah pengguna secara global, Signal menawarkan fitur-fitur keamanan yang lebih kuat dan pengalaman pengguna yang tidak kalah canggih. Lalu, mana yang lebih layak dipakai di tahun 2025?

WhatsApp: Populer Tapi Semakin Sarat Fitur dan Potensi Gangguan

WhatsApp, yang kini berada di bawah payung Meta (Facebook), dikenal luas karena jaringannya yang besar. Di banyak negara termasuk Indonesia, WhatsApp telah menjadi standar komunikasi, baik untuk keluarga, bisnis, hingga instansi pemerintahan.

Namun, semakin ke sini, banyak pengguna mulai merasa jenuh dengan banyaknya fitur tambahan. Status, Channel, Community, hingga Meta AI yang muncul di halaman chat dinilai mengganggu kesederhanaan aplikasi ini.

“Saya merindukan WhatsApp yang dulu, yang hanya fokus pada chat dan panggilan. Sekarang terlalu banyak fitur yang tidak saya pakai,” tulis Megan Ellis dalam kolom opininya di Android Authority.

Selain itu, rencana WhatsApp untuk menampilkan iklan dan masalah spam yang semakin sering ditemui membuat pengalaman pengguna semakin berkurang. Meskipun pesan tetap terenkripsi end-to-end, pengumpulan metadata tetap menjadi sorotan pengguna yang peduli pada privasi.

Signal: Aman, Ringan, dan Fokus pada Privasi

Di sisi lain, Signal terus mendapat pujian dari pakar keamanan digital karena pendekatannya yang ketat terhadap perlindungan privasi pengguna. Semua komunikasi, termasuk profil dan metadata, terenkripsi. Tak hanya itu, fitur seperti username (tanpa harus membagikan nomor HP), pesan terjadwal, serta tampilan antarmuka yang bersih menjadi daya tarik tersendiri.

“Signal memiliki fitur yang bahkan belum dimiliki WhatsApp, seperti penjadwalan pesan dan opsi berbagi kontak tanpa nomor HP,” ujar Ellis.

Signal juga menawarkan opsi personalisasi seperti warna chat dan wallpaper, serta dukungan panggilan suara dan video yang stabil di perangkat desktop. Namun, tantangan utama Signal adalah jumlah pengguna yang masih terbatas, sehingga sulit digunakan untuk percakapan kelompok besar atau komunikasi profesional.

Interoperabilitas: Harapan Baru dari Regulasi Uni Eropa

Menariknya, kini WhatsApp tengah didorong oleh Uni Eropa untuk membuka diri terhadap interoperabilitas dengan aplikasi lain seperti Signal. Jika kebijakan ini diperluas secara global, bukan tidak mungkin pengguna bisa saling berkirim pesan lintas platform tanpa harus berganti aplikasi. Ini bisa menjadi game changer bagi peta aplikasi pesan instan ke depan.

Baca juga: Begini Cara Memindahkan Grup WhatsApp dan Menambahkan Sticker Ke Signal

Jika kamu peduli pada privasi dan menginginkan aplikasi yang bersih dari gangguan fitur tak penting, Signal adalah pilihan ideal. Namun, jika kamu membutuhkan platform yang digunakan mayoritas orang di sekitarmu, WhatsApp masih sulit tergantikan. Pilihan akhirnya tergantung pada prioritas: kenyamanan jaringan sosial atau keamanan data pribadi?

Ikuti Kami untuk Update Terbaru!

📢 Follow di WhatsApp 📰 Ikuti di Google News

Slamet

Slamet adalah jurnalis teknologi yang sudah menulis sejak 2010, dengan spesialisasi di bidang smartphone, aplikasi mobile, gadget, AI, crypto, hingga kendaraan listrik. Ia merupakan pendiri dan editor utama AndroidPonsel.com, sebuah portal teknologi yang mengedepankan informasi akurat, praktis, dan mudah dicerna.

Tags:

Bagikan:

Related Post

Leave a Comment