PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menunjukkan komitmen sosialnya melalui pembangunan 51 titik sarana air bersih dan sanitasi layak di lima kota/kabupaten prioritas sepanjang 2025. Program ini merupakan bagian dari upaya Telkom mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 6: menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan bagi semua.
Dalam keterangannya, Telkom menjelaskan bahwa fasilitas yang dibangun meliputi penampungan air, saluran distribusi, dan sistem filtrasi sederhana yang dirancang agar mudah dirawat oleh masyarakat setempat. Infrastruktur tersebut dibangun di wilayah Bandung, Banten, Gowa, Sukabumi, dan Kepulauan Mentawai.
“Kami melihat bahwa air bersih bukan sekadar fasilitas, tapi fondasi dari kehidupan yang sehat dan produktif. Dengan menghadirkan sarana air bersih ini, kami berharap masyarakat dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih nyaman dan layak,” ujar Senior General Manager Social Responsibility Telkom, Hery Susanto, dalam keterangan resmi Telkom.
Program ini hadir sebagai bentuk tanggapan terhadap data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 yang mencatat sekitar 12,6% rumah tangga di Indonesia belum memiliki akses terhadap air bersih yang layak. Wilayah yang paling terdampak berada di kawasan 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), serta daerah padat penduduk di wilayah urban.
Selain pembangunan infrastruktur, Telkom juga mengedepankan pendekatan kolaboratif dengan melibatkan komunitas lokal dan organisasi masyarakat dalam proses pembangunan dan pemeliharaan fasilitas air bersih. Model ini diharapkan menciptakan keberlanjutan jangka panjang serta meningkatkan rasa kepemilikan masyarakat terhadap sarana yang telah dibangun.
Salah satu warga penerima manfaat, Nita dari Desa Borisallo, Sulawesi Selatan, mengungkapkan bahwa bantuan ini membawa perubahan besar di desanya.
“Sebelumnya kami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau. Sekarang, kami punya akses air yang memadai untuk mandi, mencuci, dan kebutuhan sehari-hari tanpa harus antre atau berjalan jauh,” ujarnya.
Langkah Telkom ini memperlihatkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya menyasar bidang teknologi atau digitalisasi, tetapi juga pemenuhan kebutuhan dasar yang masih menjadi tantangan di banyak daerah.
Baca juga: Telkom Bangun 232 Sarana Air Bersih di Indonesia: Dampak Positif bagi Masyarakat 3T
Dengan mengintegrasikan pendekatan berbasis kebutuhan lokal dan teknologi sederhana, Telkom terus memperkuat posisinya sebagai perusahaan yang tidak hanya fokus pada bisnis, tapi juga turut berperan dalam pembangunan sosial dan lingkungan yang inklusif di Indonesia.
Leave a Comment