Telkom Tanam 10.000 Mangrove di Lombok Utara, Tangkal Abrasi dan Banjir Rob

Ahmad

No comments
Telkom Tanam 10.000 Mangrove
Image : Siaran Pers Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan menggelar aksi nyata restorasi pesisir melalui penanaman 10.000 bibit mangrove jenis Avicennia Marina di wilayah Sigar Penjalin, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Langkah ini merupakan bagian dari inisiatif ESG (Environmental, Social, Governance) Telkom dalam menanggulangi dampak perubahan iklim sekaligus memperkuat ketahanan kawasan pesisir dari ancaman abrasi dan banjir rob.

Penanaman mangrove yang berlangsung pada Mei 2025 ini dilakukan di area seluas sekitar 2,5 hektar yang telah terdampak abrasi. Lokasi tersebut dinilai rawan karena berada di kawasan dengan potensi gempa dan tsunami tinggi akibat keberadaan patahan aktif Flores Back Arc Thrust.

Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, abrasi di kawasan tersebut telah menyebabkan berkurangnya garis pantai dan meningkatkan risiko banjir rob pada saat air laut pasang. Dengan adanya vegetasi mangrove, diharapkan ekosistem pesisir bisa kembali pulih dan berfungsi optimal sebagai penyangga alami dari bencana laut.

“Kami percaya bahwa menjaga keberlanjutan pesisir bukan hanya tanggung jawab ekologis, tetapi juga berpotensi membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” ujar Hery Susanto, Senior General Manager Social Responsibility Telkom. “Melalui program ini, kami ingin menunjukkan bahwa inisiatif korporasi bisa berkontribusi secara langsung terhadap target-target SDGs, khususnya dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut dan darat secara berkelanjutan,” lanjutnya.

Inisiatif ini juga menjadi bagian dari dukungan Telkom terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan ke-13 (penanganan perubahan iklim), tujuan ke-14 (pelestarian ekosistem laut), dan tujuan ke-15 (perlindungan ekosistem darat). Ketiganya berperan penting dalam menjaga bumi dan warisan alam untuk generasi mendatang.

Menariknya, program ini tidak sekadar berfokus pada aksi penanaman semata. Telkom mengadopsi pendekatan berbasis komunitas dengan melibatkan warga lokal dalam seluruh tahapan kegiatan, mulai dari pembibitan, penanaman, hingga pemantauan secara berkala. Tak hanya itu, masyarakat juga dibekali edukasi lingkungan agar mampu menjaga dan mengelola kawasan mangrove secara mandiri dan berkelanjutan.

Sebagai tambahan, Telkom menggunakan teknik penanaman “rumpun berjarak” yang ramah lingkungan dan efektif untuk meminimalisasi gangguan gelombang laut. Selain itu, pendekatan Pelindung Tanaman dari Sampah (PTS) juga diterapkan untuk melindungi bibit dari polusi laut dan kerusakan akibat arus.

Baca juga: Semerbak-IoT, Inovasi Mahasiswa Telkom yang Bantu Petani Pantau Bibit Padi Secara Real-Time

Dengan upaya ini, Telkom berharap model kolaborasi antara korporasi, masyarakat, dan alam dapat terus berkembang, menjadi contoh praktik keberlanjutan yang berdampak nyata bagi lingkungan sekaligus memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi lokal di kawasan pesisir Indonesia.

Ikuti Kami untuk Update Terbaru!

📢 Follow di WhatsApp 📰 Ikuti di Google News

Ahmad

Ahmad adalah penulis teknologi sekaligus pengamat di bidang telekomunikasi dan digitalisasi yang telah aktif menulis sejak 2018. Di AndroidPonsel.com, ia dikenal sebagai kontributor utama untuk topik-topik seputar aplikasi digital, monetisasi online, serta perkembangan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.

Bagikan:

Related Post

Leave a Comment

Dapatkan Update Terbaru Langsung! OK No thanks