Film

Mengapa ‘Ice Cold’ di Netflix Wajib Masuk Daftar Tontonanmu

306
×

Mengapa ‘Ice Cold’ di Netflix Wajib Masuk Daftar Tontonanmu

Sebarkan artikel ini
ice cold
Image credit: Netflix.com

Guys, siapa yang belum nonton dokumenter terbaru dari Netflix yang satu ini? Yup, berjudul “Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso,” film ini memang udah jadi bahan perbincangan yang sengit, lho! Nah, yuk kita bahas beberapa hal yang mungkin belum kamu tahu tentang film ini!

Sobat, Ini Bukan Hanya Tentang Kopi dan Racun!

Pertama-tama, kita harus ngomongin dulu tentang kasus aslinya. Kasus Kopi Sianida yang melibatkan Jessica Wongso dan Wayan Mirna Salihin memang udah jadi headline di semua media beberapa tahun lalu. Nah, yang menarik di dokumenter ini adalah bagaimana film Ice Cold ini membuka berbagai lapisan lain dari kasus tersebut. Di sini, kita diajak masuk ke dunia yang lebih kompleks, dari hubungan antara Jessica dan Mirna, psikologi pelaku, hingga dampak emosional yang dirasakan oleh keluarga korban dan komunitas. Jadi, sobat, ini bukan cuma soal ‘seseorang mati karena minum kopi beracun,’ tapi juga tentang emosi, hubungan, dan banyak aspek lainnya yang super berat!

Tanya Kenapa?

Selain fokus pada kasusnya, film ini juga ngejelasin beberapa celah dalam sistem hukum dan investigasi kriminal di Indonesia. Dari mulai masalah bukti yang kurang kuat, hingga kebingungan hukum yang bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu. Ini bukan cuma mengkritik, lho, tapi juga bikin kita semua jadi mikir. “Wah, ini nih yang harus diperbaiki!” Lihat saja bagaimana banyak pihak mencoba menarik keuntungan dari kasus ini, baik itu media, netizen, atau bahkan politisi. Ini bukan cuma sebatas drama atau tragedi pribadi, tapi juga sebuah panggung publik yang mengundang kita semua untuk introspeksi dan beraksi.

Netizen

Salah satu bagian yang paling seru dari dokumenter ini adalah reaksi dari netizen. Sobat, bisa dibayangkan nggak sih, dari yang awalnya udah lupa, tiba-tiba kasus ini jadi trending lagi? Mulai dari teori konspirasi sampai debat sengit di Twitter, semua ada! Ini nggak cuma menunjukkan kekuatan media sosial dalam membentuk opini publik, tapi juga memberi kita pelajaran tentang bagaimana media sosial bisa jadi senjata dua sisi. Senjata untuk menuntut keadilan, tapi juga senjata yang bisa menyebar hoax dan mengadu domba. Jadi, kita sebagai netizen juga punya tanggung jawab lho, untuk selalu kritis dan bijak dalam menggunakan media sosial.

Debat Keadilan dan HAM Kembali Menggema

Gak cuma kasusnya aja yang jadi sorotan, dokumenter ini juga berhasil ngangkat lagi isu-isu sensitif seperti keadilan dan hak asasi manusia di Indonesia. Dan ini penting banget, guys! Karena ini seolah menjadi cerminan kolektif kita semua tentang bagaimana masyarakat merespon terhadap tragedi dan keadilan. Ini juga jadi semacam alarm buat kita, untuk selalu waspada dan peduli terhadap isu-isu keadilan dan HAM yang mungkin aja selama ini kita abaikan.

Jadi, Nonton atau Skip?

Teman-teman, “Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso” ini bukan cuma sekadar hiburan atau tontonan minggu malam yang asyik. Ini adalah sebuah “kelas” tersendiri yang bisa bikin kita lebih paham tentang berbagai isu sosial, hukum, bahkan psikologi manusia. Dengan visual yang menakjubkan—serius, kualitas filmnya oke punya!—dan narasi yang kuat dan mendalam, ini adalah film yang bisa mempengaruhi pandangan kita tentang banyak hal.

Kata siapa Netflix cuma buat ngebinge-watch drama atau komedi? Ini adalah salah satu contoh gemilang bagaimana sebuah dokumenter bisa jadi lebih dari sekadar dokumenter, tapi juga sebuah alat untuk mempengaruhi perubahan dan diskusi yang lebih luas. Jadi, nonton atau skip? Menurut aku, ini adalah sebuah tontonan yang nggak boleh dilewatkan, terutama jika kamu mau lebih paham tentang kompleksitas isu-isu yang kita hadapi sebagai masyarakat.

Jadi, yuk nonton dan beri tahu pendapatmu! Jangan lupa share juga ke teman-temanmu, siapa tahu bisa jadi bahan diskusi yang seru dan mendalam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *