Dual-Band GPS vs Multi-GNSS: Mana yang Lebih Akurat untuk Pelari?

Ahmad

No comments
Dual-Band GPS
Image ilustrasi dibuat dengan AI

Pembuka

Buat kamu yang sering lari di perkotaan, mungkin pernah merasa frustrasi saat rute lari di smartwatch tampak ‘melenceng’ dari jalan sebenarnya. Nah, di sinilah pentingnya memahami dua teknologi utama di balik akurasi pelacakan GPS: Dual-Band GPS dan Multi-GNSS.
Artikel ini akan menjelaskan perbedaan keduanya, cara kerjanya, dan mana yang paling akurat untuk pelari — terutama jika kamu sering berlari di area padat gedung atau hutan kota.

Kalau kamu sedang mencari rekomendasi smartwatch dengan GPS terbaik di harga 2 jutaan, cek panduan lengkapnya di Smartwatch GPS Terbaik 2–3 Juta.

Apa Itu Multi-GNSS?

Multi-GNSS (Global Navigation Satellite System) adalah sistem navigasi yang memungkinkan smartwatch menerima sinyal dari beberapa konstelasi satelit global secara bersamaan untuk meningkatkan akurasi pelacakan posisi. Teknologi ini tidak hanya bergantung pada GPS, tetapi juga mencakup jaringan lain seperti:

  • GPS (Amerika Serikat) – sistem navigasi paling luas digunakan di dunia.
  • GLONASS (Rusia) – memberikan keandalan tinggi di wilayah utara dan kondisi ekstrem.
  • Galileo (Eropa) – dikenal karena akurasi tinggi dan kompatibilitas global.
  • BeiDou (Tiongkok) – unggul dalam cakupan Asia-Pasifik.
  • QZSS (Jepang) – memperkuat sinyal GPS di kawasan Asia Timur.

Dengan memanfaatkan beberapa sistem satelit sekaligus, multi-GNSS smartwatch dapat menentukan lokasi dengan lebih cepat dan presisi, bahkan di area dengan sinyal lemah. Teknologi ini banyak ditemukan di smartwatch harga terjangkau seperti Redmi Watch 5 Lite dan Amazfit Bip 3 Pro, yang mendukung hingga lima sistem satelit aktif.

Selain untuk lari, teknologi ini juga berguna untuk aktivitas lain seperti hiking, bersepeda, atau navigasi harian karena dapat mempertahankan koneksi meskipun di area berbukit atau tertutup pepohonan.

Kelebihan Multi-GNSS:

  • Penentuan posisi cepat dan stabil di area terbuka.
  • Waktu satellite fix lebih singkat dibanding sistem GPS tunggal.
  • Kompatibel di berbagai wilayah dan kondisi cuaca.
  • Ideal untuk pelari pemula atau pengguna aktif yang sering berolahraga di luar ruangan.

Kekurangan:

  • Akurasi bisa berkurang di area padat gedung tinggi.
  • Masih rentan terhadap efek pantulan sinyal (multipath error), yakni kondisi ketika sinyal memantul di permukaan keras seperti gedung atau pepohonan sebelum diterima oleh jam tangan. Hal ini bisa membuat rute terlihat melenceng beberapa meter dari posisi asli.
  • Belum memiliki sistem koreksi sinyal lanjutan seperti pada teknologi dual-band GPS.

Secara umum, multi-GNSS smartwatch menawarkan keseimbangan ideal antara akurasi, efisiensi daya, dan harga, menjadikannya pilihan terbaik di segmen smartwatch 1–2 jutaan.

Apa Itu Dual-Band GPS?

Dual-Band GPS merupakan pengembangan dari teknologi GNSS konvensional yang bekerja dengan dua frekuensi sinyal berbeda — biasanya L1 dan L5. Perpaduan dua frekuensi ini memungkinkan perangkat membedakan sinyal langsung dari sinyal pantulan yang sering menyebabkan kesalahan posisi. Tujuan utamanya adalah meningkatkan akurasi, stabilitas, serta mengurangi gangguan dari interferensi elektromagnetik atau pantulan sinyal dari bangunan dan pepohonan.

Secara teknis, frekuensi L1 berfungsi sebagai sinyal utama yang memberikan informasi posisi dasar, sementara L5menyediakan koreksi tambahan untuk memperhalus perhitungan posisi. Kombinasi ini membuat hasil pelacakan jauh lebih presisi dibanding sistem single-band. Oleh karena itu, dual-band GPS smartwatch sering digunakan oleh pelari profesional, pendaki gunung, hingga pesepeda yang membutuhkan data posisi dengan tingkat ketelitian tinggi.

Smartwatch yang sudah mengadopsi teknologi ini, seperti Huawei Watch Fit 4, menggunakan sistem dual-band GNSS (L1 + L5). Dalam pengujian di area urban dengan banyak gedung tinggi, sistem ini mampu mempertahankan jalur pelacakan tanpa banyak deviasi, berbeda dengan smartwatch konvensional yang sering kehilangan sinyal.

Beberapa produsen juga mengombinasikan dual-band GPS dengan teknologi AI route correction, di mana algoritma internal dapat menebak arah lintasan pengguna ketika sinyal sementara terputus. Teknologi ini umum ditemukan di smartwatch kelas menengah ke atas, seperti seri Amazfit T-Rex atau Garmin Forerunner.

Kelebihan Dual-Band GPS:

  • Akurasi lokasi jauh lebih tinggi dibanding single-band atau multi-GNSS biasa.
  • Mampu mempertahankan sinyal di area dengan banyak penghalang seperti gedung tinggi atau hutan lebat.
  • Lebih tahan terhadap gangguan pantulan sinyal dan interferensi elektromagnetik.
  • Ideal untuk pelari profesional, pendaki, atau pengguna yang membutuhkan pelacakan presisi tinggi.

Kekurangan:

  • Biasanya hanya tersedia pada smartwatch kelas menengah ke atas dengan chipset GNSS canggih.
  • Konsumsi daya lebih besar karena dua frekuensi aktif bersamaan.
  • Harga perangkat cenderung lebih tinggi akibat penggunaan antena dan modul GNSS yang lebih kompleks.

Dual-Band vs Multi-GNSS: Mana yang Lebih Akurat?

AspekMulti-GNSSDual-Band GPS
Sumber SinyalBanyak sistem satelit (GPS, GLONASS, Galileo, BeiDou, QZSS)Satu sistem satelit tapi dua frekuensi (L1 dan L5)
Kecepatan Penguncian SinyalCepat di area terbukaCepat di semua kondisi
Akurasi di Area Gedung TinggiBisa melenceng 3–10 meterJauh lebih presisi, error <2 meter
Konsumsi BateraiLebih hematLebih boros
Harga Umum SmartwatchUmumnya di bawah Rp2 jutaBiasanya di atas Rp2 juta

Kesimpulannya, Multi-GNSS cocok untuk pelari pemula atau kasual yang berlari di area terbuka seperti taman dan kompleks perumahan. Sementara Dual-Band GPS lebih ideal untuk pelari serius yang mengutamakan akurasi dan sering berlari di lingkungan dengan banyak penghalang sinyal.

Rekomendasi Smartwatch dengan Teknologi Ini

  • Dual-Band GPS: Huawei Watch Fit 4, Amazfit T-Rex 2, Garmin Forerunner 265.
  • Multi-GNSS: Redmi Watch 5 Lite, Realme Watch 3 Pro, Amazfit Bip 3 Pro.

Kalau kamu masih bingung menentukan pilihan, kuncinya adalah menyesuaikan teknologi GPS dengan kebutuhan dan bujet kamu:

Tips Memilih Smartwatch Berdasarkan Teknologi GPS

  1. Bujet di bawah 2 juta: Pilih smartwatch dengan Multi-GNSS. Teknologi ini sudah cukup untuk pelari pemula atau pengguna yang beraktivitas di area terbuka. Model seperti Redmi Watch 5 Lite atau Amazfit Bip 3 Pro bisa jadi pilihan ideal karena menawarkan keseimbangan antara akurasi dan efisiensi baterai.
  2. Bujet 2–3 juta: Pilih smartwatch dengan Dual-Band GPS. Teknologi ini lebih cocok untuk kamu yang sering berlari di area perkotaan dengan banyak gedung tinggi. Rekomendasi terbaik di segmen ini adalah Huawei Watch Fit 4 yang punya kombinasi akurasi tinggi dan desain ringan.
  3. Bujet di atas 3 juta: Cari smartwatch yang menawarkan Dual-Band GNSS dengan AI route correction atau fitur tambahan seperti barometer dan altimeter. Model seperti Amazfit T-Rex 2 dan Garmin Forerunner 265memberikan pelacakan paling akurat untuk pelari profesional atau pehobi olahraga ekstrem.

Kesimpulan

Semakin tinggi harga smartwatch, semakin canggih juga sistem navigasi yang ditawarkan. Namun, bukan berarti kamu harus langsung beli yang termahal. Fokuslah pada teknologi GPS yang sesuai dengan pola latihan dan lingkungan kamu berlari — karena itulah yang paling berpengaruh terhadap akurasi data.

Untuk rekomendasi lebih lengkap smartwatch GPS akurat di kelas harga terjangkau, baca panduan Smartwatch dengan GPS Paling Akurat di Bawah 2 Juta.

Ikuti Kami untuk Update Terbaru!

📢 Follow di WhatsApp

Ahmad

Ahmad adalah penulis teknologi sekaligus pengamat di bidang telekomunikasi dan digitalisasi yang telah aktif menulis sejak 2018. Di AndroidPonsel.com, ia dikenal sebagai kontributor utama untuk topik-topik seputar aplikasi digital, monetisasi online, serta perkembangan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.

Bagikan:

Related Post

Leave a Comment