Cara Memilih Smartwatch dengan GPS Sesuai Bujet dan Kebutuhan Lari

Ahmad

No comments
Cara Memilih Smartwatch GPS Sesuai Bujet
Image ilustrasi via AI

Memilih smartwatch untuk lari bukan cuma soal desain dan daya tahan baterai, tapi juga seberapa akurat teknologi GPS yang digunakan. Banyak pelari sering bingung harus beli yang mana — apakah cukup dengan sistem Multi-GNSS, atau perlu yang sudah mendukung Dual-Band GPS?
Artikel ini akan membantu kamu memahami cara memilih smartwatch yang sesuai dengan kebutuhan dan bujet, agar hasil pelacakan lari kamu lebih akurat dan efisien.

Kalau kamu ingin tahu lebih dalam soal teknologi pelacakan jarak di smartwatch, kamu bisa baca juga Dual-Band GPS vs Multi-GNSS: Mana yang Lebih Akurat untuk Pelari.

Kenali Tipe Teknologi GPS di Smartwatch

Sebelum memilih, penting banget tahu dulu perbedaan tipe GPS yang biasa dipakai di smartwatch:

1. Single-Band GPS

Ini adalah versi paling dasar yang hanya mengandalkan satu frekuensi sinyal satelit (biasanya L1). Teknologi ini bekerja dengan baik di area terbuka, seperti lapangan atau jalur lari tanpa banyak halangan. Namun, ketika digunakan di area perkotaan padat, akurasinya bisa berkurang karena sinyal sering terpantul dari gedung tinggi.

Biasanya sistem ini digunakan di smartwatch kelas entry-level di bawah Rp1 juta, seperti seri lama dari Realme dan Haylou. Meski sederhana, performanya cukup untuk mencatat jarak dan kecepatan harian.

Kelebihan: hemat daya dan cepat menangkap sinyal di area terbuka.
Kekurangan: mudah kehilangan akurasi di area tertutup dan tidak cocok untuk pelari profesional.

2. Multi-GNSS

Teknologi ini mengandalkan beberapa sistem satelit global seperti GPS (Amerika Serikat), GLONASS (Rusia), Galileo (Eropa), BeiDou (Tiongkok), hingga QZSS (Jepang). Dengan kombinasi beberapa sistem tersebut, smartwatch bisa menangkap sinyal dari berbagai sumber sehingga meningkatkan stabilitas dan kecepatan pelacakan.

Teknologi ini sangat berguna untuk pelari pemula atau pengguna yang sering berlari di taman kota, area suburban, hingga rute dengan pepohonan. Contoh smartwatch dengan teknologi ini adalah Redmi Watch 5 Lite dan Amazfit Bip 3 Pro, yang bisa mempertahankan koneksi GNSS meskipun berada di area semi-tertutup.

Kelebihan: stabil, cepat menemukan sinyal, dan efisien dalam penggunaan baterai.
Kekurangan: akurasi bisa sedikit menurun di area gedung tinggi atau terowongan, karena hanya memakai satu frekuensi per satelit.

3. Dual-Band GPS

Teknologi paling canggih saat ini, karena bekerja dengan dua frekuensi sinyal berbeda — L1 dan L5. Kombinasi ini memungkinkan smartwatch membedakan antara sinyal asli dan sinyal pantulan, sehingga akurasi posisi meningkat drastis.

Dengan sistem dual-band GNSS, smartwatch dapat mempertahankan pelacakan presisi tinggi meskipun di lingkungan perkotaan, hutan lebat, atau jalur pegunungan. Model seperti Huawei Watch Fit 4 dan Amazfit T-Rex 2 sudah mendukung sistem ini, memberikan hasil pelacakan yang nyaris identik dengan perangkat GPS profesional.

Kelebihan: sangat akurat, cocok untuk pelari profesional, maraton, dan aktivitas outdoor ekstrem.
Kekurangan: konsumsi daya lebih tinggi dan harganya relatif lebih mahal dibandingkan smartwatch Multi-GNSS.

Pilih Smartwatch Berdasarkan Bujet

Biar nggak bingung, berikut panduan sederhana menyesuaikan bujet dengan teknologi GPS yang tepat:

Bujet di bawah 2 juta

  • Pilih smartwatch dengan Multi-GNSS karena menawarkan keseimbangan akurasi dan efisiensi daya.
  • Cocok untuk pelari pemula yang ingin mencatat rute dan kecepatan tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.
  • Rekomendasi: Redmi Watch 5 LiteRealme Watch 3 ProAmazfit Bip 3 Pro.

Bujet 2–3 juta

  • Mulailah melirik smartwatch dengan Dual-Band GPS.
  • Cocok untuk kamu yang sering berlari di area perkotaan padat atau lintasan kompleks.
  • Rekomendasi: Huawei Watch Fit 4Amazfit T-Rex 2 MiniXiaomi Watch S3.

Bujet di atas 3 juta

  • Pilih smartwatch dengan fitur lengkap seperti Dual-Band GNSSAI route correction, dan sensor tambahan seperti altimeter serta barometer.
  • Cocok untuk pelari profesional, pegiat olahraga outdoor, atau yang sering mengikuti event lari lintas alam.
  • Rekomendasi: Garmin Forerunner 265Amazfit T-Rex 2Coros Pace 3.

Tips Tambahan Saat Memilih Smartwatch GPS

  1. Perhatikan chip GNSS yang digunakan. Chip modern seperti Sony CXD5605 atau Airoha AG3335 meningkatkan efisiensi daya tanpa mengorbankan akurasi.
  2. Pastikan mendukung peta offline atau rute kustom. Fitur ini berguna untuk pelari yang suka menjelajah jalur baru tanpa takut tersesat.
  3. Cek integrasi aplikasi pendamping. Aplikasi seperti Zepp, Huawei Health, atau Mi Fitness punya tampilan data GPS yang berbeda — pilih yang paling mudah kamu pahami.
  4. Utamakan build quality dan ketahanan air. Smartwatch dengan rating 5ATM atau lebih aman dipakai saat hujan atau keringat berlebih.
  5. Baca ulasan pengguna lokal. Kadang sinyal GPS di Indonesia bisa berbeda performanya dibanding negara lain karena perbedaan kondisi geografis dan interferensi.

Untuk pelari yang baru mulai dan ingin tahu model terbaik di segmen entry-level, kamu bisa lihat daftar lengkapnya di Smartwatch dengan GPS Paling Akurat di Bawah 2 Juta.

Kesimpulan

Kalau kamu baru mulai lari, smartwatch dengan Multi-GNSS di harga 1–2 jutaan sudah lebih dari cukup. Tapi kalau kamu serius menargetkan akurasi maksimal, terutama di medan berat atau kota besar, Dual-Band GPS jelas lebih direkomendasikan.
Intinya, jangan hanya melihat harga — pahami teknologi GPS yang digunakan karena di sanalah perbedaan terbesar antara smartwatch biasa dan smartwatch pelari sesungguhnya.

Ikuti Kami untuk Update Terbaru!

📢 Follow di WhatsApp

Ahmad

Ahmad adalah penulis teknologi sekaligus pengamat di bidang telekomunikasi dan digitalisasi yang telah aktif menulis sejak 2018. Di AndroidPonsel.com, ia dikenal sebagai kontributor utama untuk topik-topik seputar aplikasi digital, monetisasi online, serta perkembangan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.

Bagikan:

Related Post

Leave a Comment