Berita  

Microsoft merilis Project Artemis untuk Memerangi Predator Anak

Microsoft merilis Project Artemis untuk Memerangi Predator Anak
Perangi predator online terhadap anak, Microsoft merilis Project Artemis (Gambar oleh Alexas_Fotos -Pixabay)

AndroidPonsel.com – Kita tahu bahwa jaman sekarang semua dapat mengakses internet secara mudah bahkan sekarang anak-anak banyak yang sudah mendapatkan izin menggunakan perangkat yang dapat terhubung dengan mudah ke dunia luar. Jangan menyalahkan mereka, tapi  sudah waktunya kita mengarahkan anak mana yang baik untuk diakses mana yang buruk.

Tapi tentu bukan orang jahat kalau mereka tidak mencari cara agar dapat secara leluasa melakukan kejahatan bukan? Untuk itu sebagai orang tua kita harus menjaga keamanan anak untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkan di dunia online. Hal ini juga membuat perusahaan teknologi mengambil tindakan membuat berbagai alat dan fitur untuk memerangi pelecehan terhadap anak.

Salah satunya Microsoft yang telah mengembangkan alat untuk mendeteksi dan melaporkan pemangsa yang berusaha mengincar anak-anak secara online. Teknologi yang dibuat bernama “Project Artemis”.

Dilansir dari Engadget (10/1/2020), Project Artemis mampu meninjau percakapan berbasis teks dan mengevaluasi apakah percakapan ini dapat memicu kejahatan atau tidak. Selain itu sistem akan memberikan peringkat dan perusahaan dalam hal ini penyedia layanan pesan / chat yang menggunakan teknologi tersebut dapat menggunakannya untuk menandai dan ditinjau langsung oleh moderator manusia.

Proyek ini sudah dimulai sejak tahun lalu, yaitu pada November 2018 di Microsoft “360 Cross-Industry Hackathon.”. Perusahaan membangun dengan beberapa perusahaan lain diantaranya Group Temui, Roblox, Kik, Thorn. dan tanggal 10 Januari tepatnya hari ini akan ditandatangani oleh Thorn, sebuah organisasi nirlaba yang membangun teknologi untuk melindungi anak-anak dari pelecehan.

Berikut adalah keterangan resmi Microsoft dalam sebuah post yang mengumumkan Project Artemis:

“Project Artemis” adalah langkah maju yang signifikan, tetapi itu sama sekali bukan obat mujarab. Eksploitasi dan pelecehan seksual anak secara online dan pendeteksian perawatan anak secara online merupakan masalah besar. Tetapi kita tidak terhalang oleh kompleksitas dan kerumitan masalah-masalah seperti itu. Sebaliknya, kami menyediakan alat pada saat ini untuk mengundang kontribusi dan keterlibatan lebih lanjut dari perusahaan dan organisasi teknologi lainnya dengan tujuan perbaikan dan penyempurnaan terus menerus.

Sebagai informasi, tahun lalu YouTube menarik ratusan saluran dan menonaktifkan komentar pada puluhan juta video setelah ada laporan menyatakan bahwa ada konten yang sangat bertentangan untuk anak anak di platform mereka.

Baca juga: 3 Jenis Aplikasi Android Tercanggih dan Harus Dimiliki dalam Gadget Andalan

Selain itu Facebook mengatakan menggunakan pembelajaran mesin untuk melawan eksploitasi anak, Bahkan Thumblr pernah dihapus dari App Store lantaran ada gambar pelecehan terhadap anak di dalamnya karena tidak terfilter secara maksimal. (via Engadget, sumber)



Info tech paling update! Ikuti kami di WhatsApp Channel & Google News, Jadilah bagian komunitas kami!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bergabung Di Komunitas Kami

X
Mau selalu update? Aktifkan Notifikasi sekarang juga! OK No thanks