Sejarah, Fungsi, dan Jenis-Jenis Boot pada Perangkat Android

boot

Boot adalah kondisi awal di mana smartphone pertama kali dinyalakan. Dalam hal ini, semua perangkat Android akan menggunakan proses ini ketika pertama kali dinyalakan.

Proses booting pada perangkat Android akan dimulai dari pengaktifan system on a chip dan diakhiri dengan tampilan layar beranda. Lalu, kapan proses ini mulai dikenal publik?

Sejarah Boot

Boot pertama kali terverifikasi dan diperkenalkan oleh Android KitKat. Maka dari itu, tidak mengherankan jika sebagian besar perangkat Android pasti akan melalui tahapan ini sebelum benar-benar menyala.

Pada tahun 2018, System on a Chip (SoC) pada pasar Android dipasok oleh Samsung, MediaTek, dan Qualcomm.

Kemudian, seiring berjalannya waktu pemasok ini mulai bertambah dan semakin bervariasi. Mulai dari Rockchip, Marvell, Texas Instruments, dan Nvidia mulai mengikuti langkah Samsung, MediaTek, serta Qualcomm, sehingga istilah boot semakin dikenal oleh publik.

Fungsi Boot pada Perangkat Android

boot

Tidak hanya komputer saja yang harus melalui tahapan boot terlebih dahulu sebelum perangkat tersebut benar-benar menyala, tapi perangkat smartphone berbasis Android juga harus melalui tahapan ini.

Ada sejumlah manfaat yang bisa didapatkan oleh beberapa orang ketika perangkatnya berhasil melalui proses ini, dan manfaat tersebut adalah:

1. Memeriksa Perangkat Keras (Hardware)

Fungsi utama dari proses ini adalah untuk memeriksa perangkat keras atau hardware yang ada dalam HP Android tersebut. Biasanya, proses pemeriksaan ini akan dilakukan ketika HP belum benar-benar siap untuk digunakan.

Proses booting ini akan membuat perangkat menampilkan logo sistem operasi yang digunakannya. Sehingga, setiap perangkat akan memiliki tampilan yang cukup berbeda.

2. Memuat Perangkat Lunak (Software)

Agar perangkat lunak atau software yang ada dalam HP Anda bisa berfungsi dengan baik, proses booting harus dilakukan dengan cara yang benar.

Ketika proses booting ini bisa berjalan dengan benar, maka perangkat lunak tersebut juga bisa dimuat dengan baik. Dengan begitu, hal ini dapat mengurangi risiko terjadinya kerusakan pada sistem operasi perangkat Anda.

Jenis-Jenis Boot dalam Perangkat Android

Proses boot atau booting yang terjadi pada perangkat Android bisa dibagi menjadi beberapa jenis yang berbeda, yaitu:

1. Warm Booting

Warm booting akan diawali dengan sistem yang bekerja ketika pengguna menekan tombol “Power”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa proses booting ini merupakan proses awal ketika seseorang hendak menyalakan perangkat Androidnya.

2. Cold Booting

Berbeda dengan jenis boot yang sebelumnya, untuk cold booting sendiri adalah kondisi di mana sistem bekerja secara otomatis dan sistem ini akan berjalan dengan sendirinya. Biasanya, kondisi ini akan terjadi ketika perangkat sedang mengalami gangguan dan harus segera di-restart.

3. Soft Booting

Proses soft booting akan dikendalikan langsung oleh sistem secara otomatis. Meski begitu, proses ini tidak terjadi karena adanya permasalahan pada sistem. Jadi, Anda tidak perlu khawatir ketika perangkat tiba-tiba restart sendiri.

4. Rebooting

Biasanya, proses ini akan terjadi ketika sistem operasi tidak memberikan respon apa pun. Sesuai dengan namanya, pada dasarnya rebooting adalah proses booting ulang yang dapat terjadi pada setiap perangkat smartphone maupun komputer.

Sampai di sini saja pembahasan kita mengenai apa itu boot dan beberapa fungsinya untuk perangkat Android.

Semoga dengan adanya artikel ini Anda bisa lebih mudah untuk memahami istilah boot, sehingga Anda tidak perlu bertanya-tanya lagi ketika ada salah satu teman yang sedang membahas proses booting.



Dapatkan berita teknologi terkini dari AndroidPonsel.com, pusat info tech paling update! Ikuti kami di Google News, Jadilah bagian komunitas kami!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mau selalu update? Aktifkan Notifikasi sekarang juga! OK No thanks