Jailbreak iPhone, Manfaat dan Bahayanya

Jailbreak

Sobat pengguna Android dan iPhone tentunya sering mendengar bukan istilah Jailbreak? kira-kira artinya apa sih? Katanya banyak yang bilang bisa memberi kemudahan? Namun apakah berbahaya? Nah, untuk menjawab rasa penasaran, simak ulasan tentang jailbreak di bawah ini!

Apa Itu Jailbreak

Jailbreak

Istilah jailbreak atau jailbreaking sendiri merupakan istilah yang tidak asing bagi kebanyakan pengguna mobile phone Apple.

Istilah ini sebenarnya bukan istilah baru dan juga sering disandingkan dengan istilah Bypass dan root. Sejak beberapa tahun silam, jailbreak, Bypass, dan root telah dikenal oleh banyak pengguna untuk ‘mengoprek’ perangkat mereka. Untuk saat ini mungkin sudah tidak banyak yang melakukan kegiatan tersebut pada perangkatnya karena masalah keamanan.

Sebetulnya aktivitas jailbreak hanya ada pada iPhone. Dapat dikatakan proses ini hampir mirip-mirip dengan proses root di Android, lho.

Lalu apa itu jailbreak iPhone? Perlu Sobat ketahui, melalui beberapa sumber, aktivitas jailbreak artinya mengacu pada pembebasan sistem untuk melakukan hal-hal yang dilarang oleh pengembang Apple.

Mudahnya, aktivitas jailbreak nantinya akan menghilangkan batasan yang telah ditetapkan oleh Apple pada perangkat dengan sistem operasi iOS seperti iPhone, iPod Touch, iPad, dan Apple TV generasi kedua.

Dengan begitu, Jailbreak iPhone sendiri membuat pengguna untuk memperluas fitur pada iPhone yang selama ini telah dibatasi oleh pengembang Apple dengan melakukan tweak atau perubahan untuk meningkatkan performa device.

Meski dikatakan memperluas fitur, namun tidak sepenuhnya pengguna bisa bebas mengambil kontrol. Mengapa begitu? Perlu Sobat ketahui, berbeda dengan Android yang sifatnya open source, Apple sendiri merupakan sistem operasi yang tertutup (close source), dimana sumber-sumber di dalamnya terproteksi dan tidak dapat diakses oleh sembarang orang

Manfaat Jailbreak

manfaat Jailbreak

Alasan masih banyak pengguna yang melakukan jailbreaking pada perangkatnya yaitu karena adanya keuntungan yang didapatkan. MemangJailbreak di iPhone sendiri memiliki banyak keuntungan, namun tak luput juga dari kekurangan.

Kelebihan jailbreak sendiri memungkinkan Sobat dapat memasang program tertentu yang bertujuan untuk melakukan custom sesuai dengan kebutuhan atau keinginan pengguna, seperti mengubah tampilan layar HP iPhone Sobat, menambahkan fitur dan aplikasi yang tidak tersedia di App Store, memperbaiki bug, hingga membuat optimal kinerja perangkat iPhone.

Apakah Bisa Jailbreak Android?

Nah, jailbreak dan Root pun bukan hanya sekedar berbeda istilah, namun berbedanya penamaan tersebut juga karena platform yang digunakan berbeda, serta keuntungan hak akses yang diberikan.

Istilah root sendiri digunakan dalam platform Android karena Android sendiri bersifat open source alias bisa diakses oleh siapapun.

Proses root pada Android sendiri memungkinkan pengguna Android untuk membuka perizinan dan mengambil alih kontrol perangkat secara penuh pada smartphonetablet, dan perangkat lainnya yang berjalan pada sistem operasi Android.

Berbeda dengan jailbreak yang tidak sepenuhnya dapat mengambil alih kontrol.

Dengan begitu, pengguna ponsel root bisa melakukan kerja-kerja yang tidak bisa dilakukan oleh ponsel Android biasa, seperti custom tampilan, menghapus aplikasi bawaan, meng-edit file build.prop, menghindari wakelock (kondisi dimana sistem yang terbangun oleh aplikasi-aplikasi yang terus menerus berjalan di background), dan kontol kernel & CPU.

Jadi, istilah jailbreak Android tidak ada ya, yang ada hanya jailbreak iPhone dan root Android.

Apakah Jailbreak Berbahaya?

Jailbreak berbahaya

Kendati fungsi jailbreak membawa ‘kebebasan’ pada pengguna. Nyatanya jailbreak sendiri secara resmi tidak disetuju lho oleh pihak Apple sendiri.

Meski Apple dan para pengembang perangkat berbasis Android lainnya secara terbuka tidak menyetujui jailbreak dan root ini, namun banyak saja pengguna yang melakukan hal tersebut untuk perangkatnya.

Alasan mengapa Apple tidak menyetujui jailbreak karena aplikasi-aplikasi yang dirilis secara resmi yang dapat Sobat temukan di Apps Store sudah melalui proses pematuhan perjanjian lisensi, dan pengecekan keamanan aplikasi oleh pengembang iOS sebelum diterima dan didistribusikan di Apps Store.

Dengan begitu, aplikasi yang berada di luar kedua layanan tersebut dilarang dengan alasan untuk keamanan sistem dan pengguna.

Kekurangan lainnya dari perangkat yang di jailbreak, yaitu pengguna tidak akan mendapat garansi lagi meski garansi tersebut masih berlaku, melebarkan celah keamanan, membuat sistem tidak dapat diperbarui, dan tidak dapat memperbarui beberapa aplikasi seperti aplikasi perbankan.

Jadi, apabila perangkat mengalami masalah error, bug, maupun serangan virus dan malware pada ponsel Sobat yang di jailbreak, maka mau tidak mau Sobat kehilangan garansi perangkat.

Selain itu, proses jailbreaking juga beresiko. Jika pengguna kurang paham mekanisme jailbreaking, maka sistem iPhone Sobat kemungkinan besar akan error dan rusak. Pastikan sobat mempelajari terlebih dahulu, atau minimal didampingi oleh orang yang mengerti akan hal ini.

Maka kami sarankan, sebaiknya Sobat harus berpikir dua kali dan mempersiapkan segara resiko yang akan diterima ya!

Jenis-Jenis Jailbreak di iOS

jenis-jenis Jailbreak

Nah, menurut Wikipedia, ada beberapa jenis proses jailbreak di perangkat iPhone Sobat lho!

Selaras dengan rilisnya iOS update terbaru dan tool jailbreak, maka terdapat keberadaan dua jenis proses jailbreaking secara umum. Adapun jenisnya terbagi dua, yaitu jailbreak Tethered dan jailbreak Untethered.

Untuk perbedaan masing-masing jailbreak memang cukup sulit dipahami.

Sebagai catatan, baik jenis tethered maupun untethered pada urusan jailbreak tidak ada hubungannya dengan tethering internet yang merupakan sebuah proses menggunakan iPhone sebagai modem seluler.

Jailbreak Tethered

Jailbreak jenis ini membutuhkan koneksi komputer untuk boot handset kita ke mode jailbreak. Konsep dasar dari jailbreak tethered sudah lama berada, tetapi secara esensi artinya; setiap kali iPhone, iPad dan iPod Touch anda restart atau mati karena kehabisan baterai dan faktor lainnya, maka harus mengulangi proses tethered dari awal yakni menghubungkan perangkat iOS Sobat kekomputer, sehingga hardware dapat boot dengan bantuan aplikasi jailbreak.

Jailbreak Untethered

Jailbreak jenis ini lebih disukai pengguna iOS, dikarenakan tidak membutuhkan koneksi komputer setiap kali restart atau mati iPhone, kecuali pada tahap awal saja ketika melakukan jailbreak Untethered. iPhone bisa di reboot sebanyak mungkin tanpa harus melakukan tether kembali dengan komputer untuk boot. Jika baterai perangkat habis, maka tidak menjadi masalah, cukup di isi ulang baterai maka bisa boot seperti biasa dalam keadaan sudah di jailbreak.

Proses Jailbreak

proses rooting

Menurut laman isooper, pada umumnya proses jailbreak dilakukan dengan cara mengeksploitasi hardware dan software. Proses exploit ini dibagi dalam beberapa kategori, diantaranya seperti Userland Exploit, iBoot Exploit, dan Bootroom Exploit.

Berikut pengertian ringkasnya:

Userland Exploit

Jailbreak userland dapat memberikan akses pada tingkat pengguna, tetapi tidak dapat mengakses iBoot. Exploit jenis ini dapat diperbaiki maupun di patched jika pengguna memperbaharui firmware-nya.

iBoot Exploit

Jailbreak jenis iBoot ini mengakses pada tingkat pengguna dan level iBoot. Sama halnya dengan userland exploit, Iboot juga dapat di patched ketika firmware di update.

Bootrom Exploit

Bootrom memungkinkan akses pada tingkat pengguna dan tingkat iBoot. Kendati begitu, jenis iBoot ini tidak dapat di patched walaupun pengguna memperbarui firmware. Adapun Exploit Bootrom membutuhkan kemampuan Apple untuk memperbarui bootrom atau update hardware untuk penangkal perangkat yang telah di Jailbreak.

Intinya, fungsi jailbreak iphone dan root pada Android memungkinkan pengguna untuk mengambil kontrol yang lebih leluasa pada perangkat, dan hal tersebut memberikan manfaat serta resiko berbahaya bagi sistem dan pengguna.

Apakah Jailbreak Bisa Dilakukan di Android?

Jika Sobat adalah pengguna HP dengan sistem operasi Android, Sobat tentu bisa melakukan hal yang sama seperti Jailbreak, tapi di ekosistem Android Jailbreak dikenal dengan nama Rooting.

Jailbreak pada Apple dan Rooting pada Android sebenarnya keduanya hampir sama, tapi karena OS Android bersifat terbuka jadi rooting akan membuat pengguna Android lebih leluasa untuk melakukan modifikasi sistem di ponsel Android.

Perbedaan Jailbreak dan Root

Pada intinya Jailbreak merupakan proses menghilangkan keterbatasan yang sengaja dibuat oleh produsen pembuat perangkat dalam hal ini adalah Apple. Karena pada perangkat Apple pemilik tidak dapat melakukan installasi aplikasi pihak ketiga yang ada diluat toko aplikasi resmi, dengan Jailbreak pengguna dapat leluasa menginstal aplikasi dari manapun.

Sedangkan Rooting umumnya dilakukan pada perangkat Android dan perangkat yang berbasis linux yang pada dasarnya sama dengan user Administrtor pada Windows, jika perangkat Android di Rooting, pengguna bisa mengakses sistem secara keseluruhan dan melakukan modifikasi dengan bebas.

Baca juga ulasan lainnya tentang Apa itu Whatsapp MOD? Apakah Aman untuk Digunakan?

Akhir Kata

Demikian ulasan tentang apa itu jailbreak, fungsi jailbreak, perbedan jailbreak dan root, serta manfaat dan resiko yang akan didapat yang dapat kami sampaikan. Jika sobat ingin berdiskusi lebih dalam, sobat bisa membaca dan masuk ke Apple Community terkait Jailbreak di halaman ini.

Bagaimana menurut Sobat? Apakah hal ini diperlukan? Atau sebaliknya malah harus dihindarkan? Berikan tanggapanmu di bawah ya!



Info tech paling update! Ikuti kami di WhatsApp Channel & Google News, Jadilah bagian komunitas kami!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan Informasi Lebih cepat!

X
Mau selalu update? Aktifkan Notifikasi sekarang juga! OK No thanks