Telkom melakukan tiga strategi berupa penguatan infrastruktur konektivitas, membangun dan menjadikan Manado sebagai gerbang internet kedua, dan ekspansi data center di kawasan regional.
Hal tersebut dilakukan, lantaran perusahaan menilai i konektivitas Asia Pasifik memiliki potensi pertumbuhan yang sangat tinggi, seiring dengan transformasi digital yang dilakukan negara-negara di kawasan tersebut.
Dalam konferensi BATIC 2022, Direktur Wholesale & International Business Telkom Bogi Witjaksono menjelaskan, adopsi digital di Indonesia yang sangat luar biasa.
Tercatat, total pengguna internet mencapai 204,7 juta atau 73,7% dari total populasi, kemudian ada 370,1 juta pengguna selular, dan 191,4 juta pengguna aktif media sosial. Selain itu, sebanyak 94,1% pengakses internet menggunakan telepon selular dan 40,2 juta pengakses content provider, terang Bogi.
“Besarnya pengguna digital di Indonesia ini akan membuat penggerak traffic data akan berasal dari content providers. Belanja akan terus meningkat dan yang terpenting adalah bagaimana menyeimbangkan pengalaman pengguna dengan belanja investasi,” jelas Bogi Witjaksono di forum BATIC 2022, Nusa Dua, Rabu (21/9).
Saat ini TelkomGrouo sedang membangun konektivitas yang seamless dan rendah latensi, menghubungkan ekosistem digital domestik ke global, sehingga mampu memperkuat ASEAN sebagai hub strategis melalui sistem kabel laut yang melintasi seluruh sepuluh negara-negara ASEAN.
Dikatakan TelkomGroup mulai membangun pembangunan 171.654 km jaringan backbone fiber optic, 109 transponder satelit, 120 point of presence, 36.787 tower dan 255.107 unit BTS.
Sedangkan untuk data center, TelkomGroup melalui anak usahanya NeutraDC ingin menjadi pemain terdepan dalam bisnis data center di Indonesia.
Sebagai informasi, saat ini Telkom telah memiliki tiga data center, yakni di Serpong berkapasitas 8,21 MW, Sentul sebesar 5,3 MW, dan Surabaya sebesar 2,52 MW. Telkom juga memiliki data center hyper scale di Cikarang berkapasitas 48 MW, kemudian data center internasional di Singapura sebesar 16 MW, Hong Kong 1 MW, dan Timor Leste 0,5 MW.
“Pesatnya pertumbuhan penetrasi internet di Asia akan mendorong lonjakan permintaan data center. Permintaan data center di Indonesia akan mencapai US$ 7 miliar pada tahun 2026 dengan 18% CAGR sepanjang periode 2021-2026,” jelas Bogi.


Penulis yang bersemangat dan telah bergabung dengan AndroidPonsel.com sejak tahun 2014. Bercita-cita menjadi pakar pengamat teknologi & aplikasi, Smartphone Android, finansial, game, dan gadget. Saya terus belajar dengan mendalami tren teknologi terkini dan selalu berkomitmen untuk mengulas perkembangan terbaru di dunia teknologi.
Dengan pengalaman bertahun-tahun dalam industri ini, saya telah berdedikasi untuk memberikan informasi terbaik kepada para pembaca setia AndroidPonsel.com. Saya percaya bahwa teknologi adalah salah satu hal yang mengubah dunia kita, dan saya berusaha keras untuk menjelaskan dengan cara yang mudah dipahami, agar dapat memahami dampaknya dalam kehidupan sehari-hari kita.
Dalam setiap artikel yang saya tulis, saya berusaha untuk memberikan pandangan yang berbeda dari sumber referensi aslinya, sehingga dapat mendapatkan wawasan yang lebih luas.
Terima kasih telah terus mendukung kami di AndroidPonsel.com. Saya sangat senang bisa menjadi bagian dari komunitas ini dan terus memberikan informasi teknologi.
Dapatkan berita teknologi terkini dari AndroidPonsel.com, pusat info tech paling update! Ikuti kami di Google News, Jadilah bagian komunitas kami!